OKU TIMUR – Program Pemberdayaan Peternak di Desa karang Kemiri, Kec. Belitang, Kab. OKU Timur sudah berjalan sejak September 2009 lalu. Program ini merupakan hasil kerjasama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dengan Kampoeng Ternak Dompet Dhuafa.
Sholeh Amin, Pendamping Peternak Kampoeng Ternak Oku Timur mengatakan, saat ini pendampingan peternak difokuskan pada usaha peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) yang diharapkan dapat menghasilkan susu dan daging kambing.
“Selain itu, juga melakukan pendampingan dalam pengelolaan limbah peternakan untuk pertanian,” ujar Sholeh Amin, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (29/11).
Rata-rata peternak di Oku Timur juga berprofesi sebagai petani. Jadi selain di jual, para peternak juga menggunakan pupuk cair organik untuk memupuk tanaman padi mereka. “Dengan menggunakan pupuk cair, mereka bisa mengurangi biaya produksi,” kata Amin.
Amin menjelaskan, jika menggunakan pupuk cair organik, maka terjadi pengurangan biaya dari penggunaan pupuk urea sebesar 90 ribu rupiah per 50 kg, pupuk NPK sebesar 135 ribu rupiah per 50 kg, dan pupuk buah antara 4-6 kali semprot dengan biaya 90 ribu rupiah. Maka biaya produksi bisa dikurangi hingga 315 ribu rupiah.
“Dengan demikian terjadi penghematan biaya pertanian yang akhirnya dapat meningkatkan penghasilan petani,” jelas Amin.
Amin menambahkan, tanaman padi yang menggunakan pupuk cair organik lebih subur dan warna daunnya lebih hijau. “Selain bermanfaat sebagai pupuk, pupuk cair dari bahan urine kambing juga bisa untuk mengusir hama tikus dan wereng,”imbuh Amin.
Sunardi (50 thn), salah satu petani, mengaku sangat merasakan manfaat dengan menggunakan pupuk cair organik. Dari lahan seluas 1300 m2 yang dimilikinya, telah menghasilkan gabah basah sebanyak delapan karung (per karung 120 kg), “Saya nggak perlu beli pupuk kimia, tapi hasil pertanian sama dengan ketika menggunakan pupuk kimia pada musim-musim sebelumnya,” ujar Sunardi. [cip]