JAKARTA – Pemerintah diminta memberikan anggaran khusus untuk mengembangkan susu segar nasional dan mendorong industri pengolahan susu (IPS) menyerap susu segar lokal. Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar menilai, minimnya anggaran yang dialokasikan telah membuat produksi susu segar nasional stagnan.
Berdasarkan data Dewan Persusuan Nasional (DPN) selama satu dekade terakhir, susu segar lokal hanya mampu memenuhi 25 persen kebutuhan susu nasional. “Padahal, tingkat konsumsi susu di Indonesia mencapai 10 liter perkapita per tahun,” katanya di Jakarta, Rabu (15/2).
Ia meminta pemerintah proaktif menambah anggaran. Data lemba survei Nielsen pada kuartal satu 2011, susu bubuk asing telah menguasai pasar Indonesia hingga 87 persen. Harga susu segar lokal 30 persen lebih rendah di bawah harga bahan baku susu eksimpor.
Pada 2011, harga bahan baku susu eksimpor mencapai Rp 4.700, sedangkan harga susu segar lokal hanya Rp 3.020 oleh IPS. Susu lokal hanya diberi insentif antara Rp 380 hingga Rp 850 per liter.
Pemerintah Thailan menganggarkan dana 400 juta dolar AS per tahun untuk meningkatkan produksi susu. Saat ini produksinya hampir dua kali lipat dibandingkan Indonesia.
Menurut Sekretaris Jendral Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf, produksi susu sapi bakal turun 10 hingga 15 persen pada 2012. Depopulasi sapi perah menyebabkan ini terjadi. Di Indonesia, terdapat 1,5 juta liter susu dihasilkan setiap harinya. #
Sumber : Koran Republika (16/2).