Baik Christian maupun Lisa tidak mempunyai pengalaman di bidang pertanian atau pengolahan pangan, sebelum memulai usaha ini. Tetapi Lisa mengatakan, itu tidak membuat mereka kecil hati.

“Zaman sekarang ini, kita bisa mempelajari segala sesuatu melalui internet. Jadi semuanya kami cari di Google!” ujarnya.

Satu hal yang mereka pelajari adalah hidup sesuai dengan siklus alam.

“Kalau musim dingin, kambing-kambing itu makan pada pukul 5 sore, dan kami memerah susunya. Setelah itu kami tidur pukul 6 sore. Pada musim panas, matahari tenggelam lebih malam, jadi kami bekerja sampai pukul 9:00 atau 9:30. Kami menyesuaikan diri dengan siklus alamiah,” papar Lisa.

Lisa mengatakan, mereka memperlakukan kambing-kambing itu seperti keluarga sendiri. Christian and Lisa Seger benar-benar menekuni usaha dan kehidupannya di desa, dan tidak menyesali keputusan itu.

Bagian dari pekerjaan rutin sehari-hari Christian Seger di Ladang Blue Heron adalah memerah susu kambing. Isterinya, Lisa, bekerja di dapur yang dibangun sesuai peraturan yang ditetapkan Negara bagian Texas.

Mereka juga harus membeli mesin pasteurisasi yang mahal.Lisa mengatakan, “Pekerjaan ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan seperti hobi. Kalau kita memutuskan untuk melakukannya, kita harus menanam modal dan memperlakukannya sebagai bisnis”.Lima tahun lalu keduanya tinggal di kota. Lisa bekerja di bidang periklanan. Christian menangani bisnis pengeras suara untuk industri hiburan. Tetapi,  Christian ingin membuka usaha sendiri.“Bekerja dengan orang lain selama hidup saya, menurut saya, lebih banyak memberi daripada memperoleh dari mereka.

Tak ada orang yang mau rugi membayar kita lebih banyak,” papar Christian.Pasangan Seger ini membeli lahan seluas empat hektar pada tahun 2006 dan perlengkapan yang mereka perlukan untuk usahanya itu.Bekerja selaku tim, mereka mengolah susu, membuat keju dan menjual sebagian ke rumah makan-rumah makan dan pelanggan khusus. Mereka menjual keju setiap minggu di pasar petani, seperti di halaman parkir mobil di Universitas Rice di Houston, menarik warga kota yang ingin membeli hasil bumi setempat dan makanan sehat.

Mendengar kisah seorang pengusaha dan yang lainya berhenti bekerja kemudian beralih menjadi peternak kambing itu mungkin banyak didengar tapi kisah yang ini cukup unik…bagaimana tidak seorang pasutri yang berada di amerika tinggalkan karirnya untuk menjadi paternak kambing.

Menjadi petani kambing merupakan pilihan hidup pasangan suami isteri Christian dan Lisa Seger. Permintaan akan susu dan daging kambing meningkat di AS, seiring dengan meningkatnya jumlah imigran pemakan daging kambing. Hal ini yang mendorong pasangan suami-istri ini mengambil pilihan menjadi peternak kambing

Link : http://www.voaindonesia.com/content/pasutri-as-tinggalkan-karir-tinggi-untuk-jadi-petani-kambing-134834683/101489.html

 

Noted :

dari kisah pendek ini, kita dapat simpulkan bahwa menjadi peternak kambing bukanlah pekerjaan rendahan. Dengan membaca artikel ini, menjadi peternak berarti selain membantu program pemerintah dalam swasembada pangan tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Manajemen pakan dan pembibitan, manajemen pemasaran dan teknologi pengolahannya sangatlah penting. Hal ini telah banyak menciptakan pengusaha peternakan yang sukses bahkan dengan berbagai teknologi modernnya bisa menghasilkan bibit dan kualitas ternak yang sangat baik. Sehingga inovasi dan strategi untuk produk dan pemasaran, menciptakan daya saing di pasar global (ARD)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.