Investasi Ternak Produktif (InterPro KTN)
Investasi ternak produktif atau disingkat InterPro adalah salah satu produk investasi yang diselenggarakan oleh Kampoeng Ternak Nusantara Dompet Dhuafa. Produk ini bukan investasi biasa, karena memiliki cirik has yang unik. Beberapa keunikan dari produk InterPro :
- Usaha atau bisnisnya dilaksanakan oleh peternak miskin yang dibina oleh KampoengTernak Nusantara, sehingga terjadi proses pemberdayaan masyarakat.
- Keuntungan yang paling besar dikhidmatkan untuk peternak miskin yang menjalankan usaha dalam rangka program pengentasan kemiskinan berbasis peternakan.
- Proses bisnisnya didampingi dan dikontrol oleh para ahli bisnis peternakan dari Kampoeng Ternak Nusantara, sehingga terjaga keamanannya.
- Meskipun keuntungan terbesar diperuntukan untuk peternak miskin, investor akan memperoleh bagi hasil yang bersaing.
- Mendukung program pemerintah untuk pemenuhan protein hewani asal ternak.
Produk InterPro diluncurkan oleh Kampoeng Ternak Nusantara sejak tahun 2009. Awal mula produk ini di latarbelakangi oleh niat Kampoeng Ternak Nusantara untuk mengembangkan lembaga lokal peternak (kelompok, paguyuban, dan koperasi peternak) yang telah dimandirikan menjadi sebuah inkubasi bisnis peternakan rakyat. Niat tersebut pada awalnya mengalami penundaan karena belum ada sumberdana yang bisa disalurkan sebagai modal untuk diputar.
Baru pada tahun 2011 ada seorang investor yang memberikan investasi sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah). Investor yang menginvestasikan dananya berasal dari perorangan. Seiring berjalannya waktu, tahun 2014 kembali mendapatkan investasi tambahan sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) dari perorangan dan Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dari sebuah lembaga sosial.
Dana yang diterima diinvestasikan di kelompok-kelompok peternak, paguyuban peternak, dan koperasi peternak yang dibina oleh KampoengTernak Nusantara. Sejak dibuka investasi pertama ada sebanyak 8 (delapan) koperasi danpaguyuban peternak serta sebanyak 6 (enam) kelompok peternak Posdaya yang mengelola. Paguyuban, koperasi, dan kelompok peternak tersebut tersebar di 3 (tiga) provinsi, yaitu : Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jumlah peternak miskin yang terberdayakan sekitar 335 KK dari ketiga wilayah tersebut sejak berjalannya program InterPro. Untuk berikutnya insya Allah akan dikembangkan untuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Sistem bisnis yang dijalankan oleh peternak mulai dari penggemukan domba atau kambing sampai dengan jual beli ternak. Lamanya penggemukan selama 3 bulan atau menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Apabila tiba masa panen pembagian keuntungan dilakukan dengan system bagi hasil. Nisbah bagi hasil yang disepakati bervariasi, tetapi yang umum menggunakan nisbah 60:40 (60 persen untuk peternak dan 40 persen bagi investor), dihitung dari keuntungan bersih. Keuntungan bagi investor jika menggunakan hitungan return of investation (RoI) sebesar 1,32 – 2,23 % per bulan dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga bank.
Sehingga jelaslah bahwa produk InterPro yang telah dan sedang dijalankan bisa menguntungkan investor secara perhitungan bisnis dan mampu memberdayakan peternak miskin secara ekonomi.